Advertisement

Breaking News

Friday 5 February 2016

Sukses Berternak Ayam Potong Untuk Pemula



Sebelum kita memulai usaha peternakan ayam broiler kita harus mengetahau beberapa faktor yang harus dipenuhi sperti bitit, kandang, peraltan, pakan dan masih banyak lagi.

  1. Pemilihan Bibit Ayam Broiler, Pemilihan ayam broiler sangat penting karena bibit merupakan bahan utama dalam beternak, pemilihan bitbit yang bagus akan menentukan hasil akhir dari usaha ternak.

  2. Pembuatan Kandang, Dalam beternak ayam broiler kandang juga sangat mempengaruhi perkembangan ayam karena kandang yang tidak optimal maka akan menghasilkan panen yang tidak maksimal, berikut kandang yang ideal.
    • Lokasi kandang. Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
    • Pergantian udara dalam kandang. Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik
    • Suhu udara dalam kandang. Suhu ideal kandang sesuai umur adalah : Umur (hari) 01 - 07 Suhu (C ) 34 - 32, Umur (hari) 08 - 14 Suhu (C ) 29 – 27, Umur (hari) 15 - 21 Suhu (C ) 26 – 25, Umur (hari) 21 - 28 Suhu (C ) 24 – 23, Umur (hari) 29 - 35 Suhu (C ) 23 – 21

      Tipe kandang ada 2 jenis yaitu :
      • Tipe kandang bukan panggung yaitu bentuk kandang yang lantainya langsung ditanah tanpa panggung, kandang panggung sangat cocok untuk jenis ayam pejantan dan ayam jawa super karena sifat ayam pejantan dan jawa super seperti ayam kampung biasa yang suka mencari makan.
      • Tipe kandang panggung yaitu tipe kandang yang memili lantai tinggi atau panggung, jenis ini sangat cocok unutk jenis ayam pedaging atau broiler karena sistem sirkulasi udara lebih baik dan kandang terlihat bersih karena amoniak atu kotoran bisa langsung jatuh ketanah, karne ayam broiler bersifat rentan terhadap penyakit. Dalam pembuatan kandang jenis ini biasanya memakan biaya yang cukup mahal dibandingkan dandang bukan panggung.

  3. Pakan, Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).

    Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.

    Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap. Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.

  4. Vaksinasi, Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.

  5. Perlengkapan Kandang, perlengkapan kandang sangat penting unutk menunjang suksesnya beternak seperti peralatan makan ayam, tempat air minum, lampu penerangan.

  6. Vitamin Dan Nutrisi, Dalam beternak ayam broiler kususnya, vitamin juga penting agar kondisi ayam selalu sehat dan menampah kekebalan tubuh dan mempercepat pertumbuhan sesuai dengan tarket masa panen yang kita harapkan.

  7. Sanitasi Kandang, Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.




0 comments:

Post a Comment